Tiga bulan gak nulis lagih nih, kenapa? Ya karena emang gak sempet (baca:males), dan seperti biasa bingung untuk nulis sesuatu padahal dikepala udah siap pengen meluncurkan kata-kata yang akan membentuk sebuah kalimat yang merepresentasikan segala pengalaman yang terjadi entah itu yang berbau senang atau gak enak.
Sudah tiga bulan semenjak bulan Januari, berarti sekarang bulan April. Udah banyak hal yang terjadi selama tiga bulan ini, dalam hal kerjaan udah banyak yang gw alamin. Ketemu banyak customer dari berbagai sikap dan sifat dan gak ketinggalan dari ketebalan dompet juga. Ternyata gak semua orang yang punya uang tuh seperti yang dibayangkan kebanyakan orang, termasuk gw. Emang sih kita gak bias menghakimi orang hanya dari luarnya aja. Cuma emang udah mind set kita bahwa orang yang berduit tuh seperti itu. Mungkin karena dari kita semua pernah mengalami suatu hal yg gak enak karena kekuasaan orang kaya atau kita bisa liat dari tayangan televisi mengenai “keuntungan” dari orang yang berduit yang bisa membeli apapun yang dia mau, kayak membeli suatu “keputusan” menjadi sebuah keuntungan individu.
Dalam tiga bulan ini juga berarti gw udah nerima tiga kali gajian. Wuih mantab banget bisa punya duit sendiri hasil kerja keras selama sebulan. Gw bisa beli kebutuhan primer dan sekunder gw sendiri. Gw bisa sedikit bantu kebutuhan keluarga. Suatu hal yang gak bisa dinilai dengan apapun ketika kita bisa memberi sesuatu dari hasil kerja kita sendiri.
Mudah – mudahan tiga bulan kedepan dan tiga bulan seterusnya hidup gw bisa lebih baik dari tiga bulan yang lalu – lalu. Apa yang gw harapkan bisa tercapai dalam tiga bulan kedepan (gak harus tiga bulan juga sih, *berlaku kelipatanx) entah itu dalam hal kerjaan, skripsi (anjrot skripsi gw udah kayak lalu lintas Jakarta), percintaan dan semua yang gw harapkan di tiga bulan – tiga bulan yang telah gw lewati.
Kamis, 28 Januari 2010
Awal yang Baik
Semua orang pasti selalu mengharapkan sesuatu itu dimulai dengan hal-hal yang baik. Tahun 2009 sudah lewat. Banyak banget hal – hal yang udah terjadi selama ini. Mulai dari hal yang mengharukan, gembira, kecewa, sedih, dan hal – hal yang berhubungan sama hal yang positif dan negative.
Alhamdulillah di awal tahun 2010 ini gw dapet hal baik dan dapet suatu harapan baru buat memperbaiki hidup gw selama ini. Gw diterima kerja di Starbucks. Suatu hal yang sangat membanggakan buat gw juga mungkin buat keluarga gw karena yaa lw tau sendiri lah Starbucks itu tempat apa, sebuah tempat minum kopi bagi para eks-patriat dan para orang penting yang ingin beristirahat setelah sibuk dengan pekerjaanya. Tak terkecuali bagi para anak – anaknya yang di usia remaja udah megang duit dengan nominal yang gak sedikit.
Tapi semua itu gw dapetin setelah mengalami proses yang gak gampang, sebuah proses yang secara gak langsung bisa membentuk mental dan kepribadian gw. Gak semua orang mau melewati proses hidup. Dan gak semua proses orang mau melewatinya. Ada yang menyikapi proses itu dengan bijak, ada juga yang menyikapinya dengan emosi. Tapi kalau kita bisa melewati proses yang panjang dan berliku itu dengan hati yang sabar dan ikhlas, maka kita udah bisa melewati sedikit suatu proses hidup. Suatu proses hidup yang akan terus berproses sepanjang hidup kita.
Sesuatu yang baru itu emang berat banget untuk dilewati, untuk itu kembali lagi ke diri kita masing – masing kita harus terus kuat dan sabar melewati semua itu dan dengan diiringi doa pastinya.
Semuanya emang udah diatur sama Allah SWT. Allah SWT pasti udah punya rencana sendiri tinggal gimana kita menyikapinya apakah kita akan mendapat kabar yang gembira itu cepat atau lambat. Dan bersyukur adalah hal yang paling tepat untuk menerima semua karunia yang diberikan ALLAH SWT.
Sebuah lagu dari band asal Islandia bernama Sigur Rós yang mewakili tulisan ini. Lagu sendu yang berjudulÁgætis Byrjun ini diambil dari album kedua mereka yang berjudul sama yaitu Ágætis Byrjun yang dirilis tahun 2000.
Kalau mau dengerin lagunya laangsung di download :
Ágætis Byrjun Bjartar Vonir Rætast Er Við Göngum Bæinn Brosum Og Hlæjum Glaðir Vinátta Og Þreyta Mætast Höldum Upp Á Daginn Og Fögnum Tveggja Ára Bið Fjarlægur Draumur Fæðist Borðum Og Drekkum Saddir Og Borgum Fyrir Okkur Með Því Sem Við Eigum Í Dag Setjumst Niður Spenntir Hlustum Á Sjálfa Okkur Slá Í takt við tónlistina Það Virðist Enginn Hlusta Þetta Er Allt Öðruvísi Við Lifðum Í Öðrum Heimi Þar Sem Vorum Aldrei Ósýnileg Nokkrum Dögum Síðar Við Tölum Saman Á Ný En Hljóðið Var Ekki Gott Við Vorum Sammála Um Það Sammála Um Flesta Hluti Við Munum Gera Betur Næst Þetta Er Ágætis Byrjun
kalau ditranslate ke bahasa inggris
An alright start Bright Hopes Come True As We Walk Downtown Smiling And Laughing As Friendship And Exhaustion Collide We Celebrate A Two Year Wait A Distant Dream Is Born We Eat And Drink Ourselves Full And Pay Up With All We Have For The Day We Sit Down Excited Listen To Ourselves Play The Music No One Seems To Listen This Is Completely Different We Lived In Another World Where We Were Never Invisible A Few Days Later We Speak Again But It Didn't Sound Good We Were All In Agreement In Agreement About Most Things We’ll Do Better Next Time This Is An Alright Start
Orang sabar disayang Tuhan. Begitulah kata orang – orang dan orang bijak yang menyikapi hidup ini dengan sabar dan ikhlas. Hidup ini berjalan kayak roda yang berputar. Kalau roda itu diisi dengan angin yang pas, perjalanan kita menuju tempat tujuan pasti bakal mulus dan lancar. Tapi kalo roda itu kurang angin alias kempes yaa otomatis perjalanan kita untuk sampai tujuan bakalan terhenti sejenak buat nyari lay si tukang tambal ban yang kata orang kalo lagi dibutuhin jarang nongol. Kadang – kadang kalo kata orang juga, si lay juga lah yang suka menebar paku di jalan yang membuat perjalanan kita terhambat. Ironis memang, untuk mendapatkan sesuatu dengan instan harus ada aja yang dikorbanin, hal itu biasanya dilakukan secara individu atau berkelompok, mereka hanya mikirin satu pihak saja. Yah bermacam – macam orang yang mencari rejeki. Ada yang cepat dan ada juga yang lambat. Ada yang perlu perjuangan dari bawah, ada juga yang bisa dapet sesuatu dengan mudah. Itulah seni kehidupan, selalu mempunyai dua sisi yang berseberangan.
Semua yang kita punya atau yang kita dapet (mungkin) hanya ujian dari Allah SWT. ALLAH SWT. menguji kita dengan harta / rejeki yang banyak, kemampuan diatas orang – orang banyak, kemampuan memimpin orang banyak dan hal – hal lain yang bisa dikatakan mendapatkan surga dunia. ALLAH SWT. juga menguji sama orang – orang yang diberikan kesulitan dalam hidupnya, entah itu nguji dari hal rejeki, kesulitan untuk mendapatkan sesuatu dan semua kesulitan yang artinya sulit.
ALLAH SWT. memberikan dua hal yang berbeda itu hanya untuk menguji bagaimana kita menyikapi pemberianNya apakah dengan kita diberikan kemudahan berupa rejeki kita akan mempergunakan rejeki itu dengan baik dan benar dan tidak membuat kita menjadi sombong dan takabur dan apakah dengan diberikan kesulitan bagaimana kita menyikapi kesulitan ini dengan hati yang sabar dan ikhlas dan tidak melunturkan keimanan dan ketakwaan kepada ALLAH SWT.
Perjalanan hidup ini emang kayak roda yang berputar yang bakalan terus berputar. Kalo roda itu udah gak berputar, berarti hidup ini ya udah cukup sampai dimana roda itu berhenti. Roda tersebut bisa aja berhenti di tempat tujuan dengan kecepatan yang kita tentukan sendiri atau berhenti ditengah jalan dan ditengah jalan itu kita masih bisa memperbaiki roda itu dan melanjutkan perjalanan atau emang berhenti tuk selamanya.
...................................Suatu hal yang (sedang) dialami seseorang dimana dia belum bisa mengambil keputusan atau berbuat sesuatu untuk sesuatu yang diimpikannya.
Apakah ini hal yang lumrah terjadi kepada seseorang ?
Lagi – lagi warga Indonesia kembali dipusingkan dengan kapan hari terakhir puasa. Mengenai kapan menjadi awal dari idul fitri masih di rapatkan di hari ke 29 puasa. Saat buka puasa terakhir pun pemerintah masih belum ada keputusan. Namun akhirnya keputusan telah ditetapkan kalau lebaran jatuh pada tanggal 20 September 2009, meskipun masih ada aja di daerah yang duluan maupun yang belakangan shalat ied. Mereka masing – masing mempunyai kepercayaan sendiri.
Yahh gw gak tau mesti seneng ato sebaliknya. Kenapa, soalnya bulan penuh keberkahan telah usai. Bulan penuh dengan limpahan pahala dan ampunan sudah tinggal kenangan dan untuk dapat ketemu lagi harus nunggu tahun depan itu juga kalo kita belom amsyong..hehe
Sangat disayangkan bagi mereka – mereka yang menyia-nyiakan bulan ramadhan. Mereka yang pada males puasanya, pada males ke mesjid buat tarawih, pokoknya males beribadah.
Bagi mereka yang males puasa, berarti mereka gak bersyukur karunia yang diberikan Allah SWT. kepada mereka yang selama 11 bulan terakhir bisa makan dan minum enak sampe puas. Dengan berpuasa, mereka bisa merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus dikala matahari tepat diatas kepala. Bagaimana rasanya harus berjuang hidup dengan perut yang kosong dan dengan tenggorokan yang kering ditambah harus menahan segala emosi dan segala godaan yang menimpa. Makanya dengan puasa kita bisa merasakan apa yang selama ini kita gak rasakan. Kita jadi harus lebih menghargai hidup.
Ibadah ini hukumnya sunnah atau boleh dikerjakan boleh juga tidak. Dikerjakan dapet pahala gak dikerjakan ya enjoy aja. Yaitu shalat tarawih yang dilaksanakan berjamaah di masjid. Dilaksanakan setelah shalat isya yang notabene waktu dimana perut masih penuh sama hidangan buka puasa dan juga emang jam pulang beraktifitas. Yah rasa males emang selalu ada di hati kita soalnya (mungkin) selama 11 bulan terakhir kita emang jarang mengunjungi rumah Allah SWT. jadi mungkin tempat itu masih “asing” bagi kita. (kalo kita bertamu tuan rumah aja suka bilang, ‘anggap aja rumah sendiri’, Allah SWT. pasti lebih dari itu:) . Tapi seharusnya gak ada alesan sih buat males, soalnya dengan shalat tarawih berjamaah di masjid, pahala yang kita dapet tuh berlipat – lipat ganda. Tiap hari pahala yang dikasih sama Allah SWT. beda – beda dan sangat menggiurkan.
Dengan shalat tarawih di masjid, kita bisa melihat anak – anak kecil dengan gembiranya saling bermain di halaman sekitar masjid. Mereka saling kejar – kejaran, main selepetan sarung, jajanmakanan favorit masa kecil kayak sate burung yang minyaknya item banget, somay, minuman dingin. Kita juga bisa melihat ‘artis dadakan’ yaitu para imam yang mimpin shalat berjamaah yang selalu dikerubuti anak2 buat minta tanda tangan buat mengisi buku ibadah yang harus dikumpulin waktu masuk sekolah.
Banyak mereka yang males ke mesjid karena alesan yang umum, yaitu males. Yaelah tiap hari juga kita males. Ada juga yang emang sibuk dengan jadwal buat Buka Puasa Bareng sama teman – teman. Kalo yang eksis, dari temen SD sampe kuliah di gelar bahkan dengan temen2 clubing pun gak ketinggalan. Dan yang pasti sih kalo kita buka puasa bareng temen2 sih pasti pada gak shalat maghrib deh..x) Yah untuk urusan ini kan bisa dilakukan di akhir pekan dan emang kan bulan ramadhan waktunya buat beribadah kan?.
Yah, balik lagi ke diri kita masing – masing aja kalo emang udahniat buat ibadah pasti gak ada halangan kok.
Bulan puasa menjadikan kita kembali fitri. Tapi, setelah kembali di bulan biasa, kita gak ragu untuk kembali berbuat ‘hal – hal’ yang dilarang dan sudah menjadi jadwal yang tidak tersusun. Gua pun pasti bakal melakukannya hal – hal yang kemaren2 lagi. Sangat sulit untuk meninggalkan hal – hal tersebut. Karena hal – hal itulah yang mungkin buat dunia lebih berwarna. Tapi buat gw, gw punya batasan sendiri untuk melakukan hal – hal yang setiap orang punya persepsi / penilaian berbeda – beda mengenai hal – hal tersebut. Semoga seiring berjalannya waktu kita bisa bersikap lebih dewasa dalam menyikapi hal – hal tersebut dan bisa memulai kembali segala aktifitas kita dengan baik.